Pages

Wednesday, July 25, 2012

Ninja ; Sosok Manusia Super dengan Segala Keahliannya

Ninja ; Sosok Manusia Super dengan Segala Keahliannya. Siapa yang tidak mengenal Ninja?Kepopuleran sosok ninja sangat dikenal oleh masayarakat dunia. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa film, baik film di Jepang sendiri maupun beberapa film sekelas Hollywood. Sosok ninja sendiri banyak diangkat dalam cerita novel, komik(manga) di mana digambarkan bahwa ninja merupakan sosok manusia yang memiliki berbagai keahlian yang terkait dengan ilmu bela diri dan penyamaran dengan kemampuan di atas manusia biasa.  Kali ini kita akan membahas tentang sejarah kemunculan ninja di Jepang, berbagai macam keahlian seorang ninja, hingga alat-alat/senjata yang biasa digunakan oleh seorang ninja.

Sejarah kemunculan teknik ninja dipercaya berasal dari daratan Cina sekitar abad ke-6 yang kemudian dibawa ke Jepang.  Kemudian teknik ninja pertama kali dikembangkan oleh Shoga no Umako dan Shoutoku Taishi. Kemudian berkat keahlian mereka yang luarbiasa ini, mereka berdua pun diangkat menjadi intel/mata-mata yang bertugas mencari informasi atau sebagai pembawa pesan rahasia di kalangan keluarga kekaisaran ketika itu.

Berdasarkan sejarah dan catatan-catatan kuno yang ditemukan di Jepang, terdapat kurang lebih 49 klan/kelompok ninja yang tersebar di beberapa daerah di Jepang, namun hanya 2 klan saja yang terkenal hingga kini yakni klan Ninja Iga dan Kouga di mana masing-masing memiliki daerah kekuasaan yang luas dan terkenal dengan keahlian bela diri yang luar biasa. Ninja Iga berasal dari zaman Heian di mana teknik ninjutsu ini dikembangkan oleh keluarga Hattori. Sedangkan ninja Kouga sendiri adalah para samurai dari keluarga Kouga yang kemudian mengembangkan teknik ninjutsu yang identik dengan kombinasi penggunaan teknik ninjutsu dan teknik pedang di era Kamakura.

Sejarah Jepang memang sangat identik dengan pertikaian antar berbagai klan yang bertujuan untuk merebut kekuasaan di masa itu. Kemunculan ninja pertama kali ialah pada perang Magari tahun 1487 di mana  pihak yang bertikai adalah Ashikaga Yoshinao dengan Sasaki Rokkau.

Pemanfaatan teknik ninjutsu sendiri pada mulanya hanya digunakan sebagai pertahanan diri dari sebuah klan. Maka dari itu, keberadaan beberapa klan ninja banyak dimanfaatkan oleh beberapa pihak tertentu sebagai mata-mata musuh. Hal inilah yang menyebabkan seorang ninja/klan ninja dapat berganti-ganti pihak demi untuk mempertahankan klan atau untuk medapatkan jaminan keamanan yang lebih baik, di mana ketika itu pergolakan dalam merebut tampuk kekuasaan sangat intens terjadi.

Teknik ninjutsu dalam perkembangannya banyak digunakan sebagai pola penyamaran untuk menyelidiki kekuatan musuh, membawa pesan rahasia, atau bahkan menebarkan terror di masyarakat yang tujuannya untuk melemahkan pertahanan musuh. Ninja pun dikenal sebagai sosok yang penuh loyalitas terhadap tuannya. Demi menjaga sebuah rahasia, seorang ninja rela untuk melukai dirinya sendiri demi untuk mengingat sebuah pesan, bahkan ada juga beberapa yang sengaja menggunduli rambut mereka untuk kemudian menorehkan pesan rahasia tersebut di atas kulit kepala dan membiarkan rambutnya tumbuh sehingga rahasia tersebut terjaga keamanannya.

Untuk mendapatkan title/pengakuan sebagai seorang ninja, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang dan bersifat mutlak dan pantang untuk dilanggar, yaitu :

Seorang ninja tidak boleh menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi. Hal ini terkait dengan kepatuhan mutlak seorang ninja terhadap tuannya.

ninja dalam keadaan apapun harus merahasiakan jati dirinya, bahkan dari keluarganya sendiri. Apabila seorang ninja mendapat ancaman yang memungkinkan jati dirinya terbongkar, ia lebih baik bunuh diri dan menyimpan segala rahasia yang ia miliki daripada diketahui oleh pihak musuh

Seorang ninja harus menjalankan misi yang telah diberikan oleh tuannya dengan segala cara meskipun harus membuang harga diri, ego dan rasa malu. Beberapa ninja wanita terkadang menggunakan kemolekan tubuhnya untuk memperdaya lawan(berpura-pura menjadi geisha)

Seorang ninja harus menjaga kerahasiaan dari teknik ninjutsu yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan penyebaran ilmu ninja bisa dikatakan menjadi suatu hal yang sakral dan hanya boleh diturunkan oleh beberapa ninja golongan tertentu yang biasanya memiliki kemampuan ninjutsu yang melebihi dari para ninja biasa. Jika seorang ninja diketahui telah menurunkan ilmunya pada seseorang di luar klan/keluarga ninja, maka ia akan diburu oleh ninja lainnya hingga mati demi untuk menjaga kehormatan dari sebuah klan ninja.

Beberapa aturan di atas bersifat mutlak dan terkadang disebut dengan istilah the Way of Ninja di mana hal-hal tersebut menjadi patokan berperilaku seorang ninja pada kehidupan masyarakat sosial. Maka tidak mengherankan apabila seorang ninja lebih senang menyendiri dan enggan terlihat mencoolok ketika berada pada sebuah lingkungan masyarakat.  Maka dari itu, seorang ninja diharuskan memiliki keterampilan untuk menyamarkan diri dalam berbagai karakter. Untuk memenuhi tuntuta tersebut, seorang ninja diharuskan untuk mempelajari beberapa kehalian seperti keahlian bermusik, membaca kitab budha dan menguasai berbagai dialek bahasa daerah untuk memuluskan penyamarannya.  Pada umumnya seorang ninja seringkali terlihat menyamar sebagai sosok Komuso(pendeta zen) dengan kostum khas ala pendeta yang menggunakan topi jerami yang lebar, Sebagai kaum pedagang(Akindo), sebagai samurai, dan menjadi penari noh. Penyamaran dalam ilmu ninja dikenal dengan sebutan Shichihode.

Seorang ninja pun sering diidentikkan dengan penggunaan alat-alat atau senjata khusus untuk membantu misi dan penyamarannya. Beberapa senjata yang lazim digunakan oleh seorang ninja diantaranya adalah :


1. Shuriken. Senjata yang satu ini pasti sudah sangat familiar di telinga kalian. Penamaan shuriken sendiri berasal dari kata shuri(telapak) dan ken(pedang). Shuriken memiliki beberapa bentuk, namun yang paling sering digunakan adalah shuriken dengan bentuk pipih yang berbentuk bintang. Berat shuriken sendiri bisa mencapai bobot maksimal sekitar 120 gr. Shuriken sangat berguna untuk digunakan dalam pertarungan jarak jauh atau untuk mematikan lawan dari jarak jauh. Namun jarak yang efektif untuk mematikan lawan ketika menggunakan shuriken biasanya sekitar 3-9 meter. Ada beberapa teknik khusus untuk  melempar shuriken yang digunakan pada situasi tertentu.




2. Kunai. Bagi kalian yang gemar menonton anime naruto, pasti sudah sangat mengenal senjata yang satu ini. Dalam serial anime naruto kunai banyak digunakan ketika menghadapi musuh dalam pertarungan. Namun para kehidupan nyata, para  ninja memanfaatkan kunai sebagai alat untuk menggali tanah atau untuk membantu seorang ninja bergerak di dalam tanah ketika menghindari kejaran lawan.

3. Mizugumo(laba-laba air). Mizumgumo sendiri diambil dari kata Mizu(air) dan Kumo(laba-laba). Bagi kalian yang sempat menonton serial kartun ninja Hattori pasti pernah menyaksikan hattori menggunakan alat ini. Mizugumo terbuat dari beberapa potongan kayu yang disatukan membentuk sebuah lingkaran di mana terdapat pijakan pada area di tengahnya. Mizugumo sendiri digunakan sebagai alat transportasi yang sangat efektif bagi para ninja ketika menyebrangi sungai.

4. Geta(sepatu kayu). Geta adalah sepatu kayu yang tradisional Jepang yang biasanya digunakan berbarengan dengan mizugumo ketika berada di atas air.


5. Nawa Bashigo(tangga tali). Digunakan oleh para ninja ketika memanjat sebuah tebing/daerah tinggi. Selain itu alat ini seringkali digunakan dalam misi penyelusupan ke daerah benteng musuh. Pada umumnya alat ini terbentuk dari beberapa potongan kayu yang dibentuk dengan mengikatkan semacam tali tambang pada kedua sisi kayu agar menjadi pijakan kaki.


6. Shinobi Kumade. Ialah alat ninja yang bentuknya dibuat menyerupai cakar pada hewan dengan ujung yang melengkung . Alat ini pada dasarnya digunakan juga untuk memanjat dinding/tebing tinggi. Namun, bisa juga digunakan sebagai lat pertahanan diri di mana pada bagian ujungnya dikaitkan dengan tali/rantai dan bisa dilontarkan untuk menyerang musuh.

Keberadaan ninja dalam sejarah pergolakan kekuasaan di Jepang hanya sanggup bertahan  hingga jaman Edo. Perlahan tapi pasti, sosok ninja mulai menghilang di kehidupan sosial masyarakat seiring meredanya pergolakan kekuasaan. Beberapa ninja terkadang masih aktif mengabdi pada tuan tanah dan kalangan atas hanya sebagai bodyguard.  Hal tersebut berdampak pada status sosial di mana sosok seorang ninja dianggap sebagai kasta rendahan. Hal tersebut yang menyebabkan para klan ninja perlahan menjauh dari kehidupan masyarakat dan cenderung tinggal di daerah terpencil  dan enggan berbaur dengan masyarakat pada umumnya hingga sosok ninja hampir tidak pernah terlihat dan hanya menyisakan misteri bagi peradaban kebudayaan bangsa Jepang hingga kini.   

No comments:

Post a Comment